Sabtu, 28 November 2009

CIAMIS — Gempa yang disertai dengan tsunami mengguncang pesisir selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Gelombang laut sebagai akibat gempa di dasar Samudera Indonesia itu mencapai permukiman di daerah wisata Pantai Pangandaran, Ciamis, maupun pesisir pantai di Sukabumi, Cilacap, Kebumen, dan Banyumas.

Di Pantai Parigi Pangandaran, empasan gulungan ombak setinggi lima meter telah menerjang bangunan-bangunan yang berjarak hingga 300 meter dari garis pantai. Akibatnya, sejumlah hotel, resor, dan rumah warga rusak.

Warga sekitar pantai barat dan timur Pangandaran pun berhamburan menyelamatkan diri ke tempat lebih tinggi seperti bukit Purbahayu, tiga kilometer dari pantai. Mereka, kata seorang pengungsi dari Desa Pangandaran yang juga anggota DPRD Kabupaten Ciamis, Tudi Hermanto, mengungsi tanpa membawa bekal makanan. Ribuan warga lainnya mengungsi ke Masjid Agung Pangandaran.

Barang dan mayat manusia bertaburan di pesisir Pantai Pangandaran. Begitupun dengan rumah di pesisir pantai tampak hancur. ”Sebagian dari jenazah itu sudah disemayamkan di masjid dekat pantai,” kata Tudi, kemarin. Data sementara hingga pukul 20.00 WIB kemarin malam, sedikitnya 38 orang meninggal dan 43 lainnya terluka. Korban saat ini dievakuasi ke Puskesmas Pangandaran. Menurut Kapolres Ciamis, AKBP Syamsudin Janieb, semua rumah di barat Pantai Pangandaran rata dengan tanah. Hanya rumah-rumah permanen yang bertahan, meski rusak parah. Aliran listrik dan jaringan komunikasi telepon, baik seluler maupun tetap, tak berfungsi.

Gelombang akibat gempa ini juga menyapu Pantai Teluk Penyu di Cilacap, Banyumas, dan Kebumen, Jawa Tengah. Sejumlah rumah di Pantai Teluk Penyu sempat terendam air, seorang anak usia enam tahun dilaporkan terseret ombak. Bahkan, di Desa Kamulyan yang berjarak 100 meter dari garis pantai, air setinggi empat meter merendam kampung itu. ”Penduduk di sini sudah mengungsi semua,” kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Atas Munandar, kepada Republika.

Hingga semalam, baru 24 mayat ditemukan. Karena panik, gelombang pengungsian warga sekitar Pantai Cilacap memacetkan jalan-jalan menuju Purwokerto. Sementara polisi menenangkan menggunakan pengeras suara agar tak terpancing isu tsunami.

Rasino, warga Cilacap mengungkapkan, sebelum gelombang pasang naik, air pantai mendadak seperti surut. Dan tak berapa lama, terjadi gelombang tinggi yang susul-menyusul. Selain merendam perkampungan, gelombang tsunami juga menjungkirbalikkan kapal yang diparkir di pantai. Puluhan kapal rusak. Belum ada laporan korban jiwa nelayan yang petang itu merupakan waktu mereka melaut. Di LP Permisan Nusakambangan, kata Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Depkeh Jateng, Bambang Winahyo, 13 penduduk dan dua napi hilang saat datangnya tsunami.

Di Pantai Kebumen, kata Bupati Kebumen, Rustriningsih, 19 orang dinyatakan hilang. Kabag Humas Pemkab Kebumen, Adi Nugroho, menambahkan, gelombang pasang telah menerjang sedikitnya 200 kapal.

Sementara menurut Ketua Tim SAR Walet Perkasa, Tursino, 100 wisatawan lokal yang sedang mandi di Pantai Lohgending (Pantai Ayah), Kebumen, dinyatakan hilang tertelan ombak setinggi enam meter. Sekitar 20 warung di tepi pantai juga lenyap tersapu ombak.

Sementara sebagian warga Kecamatan Sumpyuh, Banyumas, yang berjarak 30 kilometer dari pantai, memilih mengungsi. Mereka khawatir tsunami menerjang perkampungannya.

Gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter yang terjadi di Samudera Indonesia itu, berpusat di 9,46 Lintang Selatan dan 107,19 Bujur Timur serta kedalaman 33 kilometer dari permukaan laut. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandung, telah terjadi tujuh kali gempa susulan hingga pukul 19.00 WIB. Gempa utama terjadi, kata Kepala BMG Bandung, Hendri Surbakti, pada pukul 15.19 WIB. Sementara episentrum gempa berada sekitar 260 kilometer arah selatan Kota Bandung.

Gempa Lagi, Tsunami Lagi

* Secara geologis, pantai Selatan Jawa hingga ke perairan bagian barat Sumatra (Samudra Indonesia) merupakan wilayah rawan gempa. Karena jalur tersebut, sejajar dengan deretan gunung berapi dunia, yang kerap disebut Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire).

* Samudra Indonesia juga merupakan pertemuan dua lempeng besar, yakni Lempeng Eurasia dan Lempeng India-Australia. Karenanya, di sana ada salah satu palung laut terpanjang di dunia, yakni Palung Sunda (disebut juga Pasific Basin)

* Tsunami di Aceh adalah akibat tabrakan vertikal kedua lempeng tadi. Apa yang terjadi di pantai selatan Jawa Barat, kemarin, kemungkinan juga disebabkan oleh tumbukan yang sema. Sedangkan gempa Yogya yang tak menimbulkan tsunami terjadi karena tabrakan horizontal lempeng-lempeng besar dunia tersebut.

Gempa dan Tsunami Aceh, 26 Desember 2004
Pusat Gempa: 3,29 Lintang Utara, 95,7 Bujur Timur
Kedalaman: 10 Kilometer di bawah permukaan laut
Kekuatan Gempa: 9,3 Skala Richter
Korban Jiwa: Sekitar 216.000 orang meninggal

Gempa Yogyakarta, 27 Mei 2006
Pusat Gempa: 8,26 Lintang Selatan, 110,33 Bujur Timur.
Kedalaman: 35 Kilometer di bawah permukaan laut
Kekuatan Gempa: 5,9 Skala Richter (BMG) 6,3 Skala Richter (USGS)
Korban Jiwa: Sekitar 28.000 orang meninggal.

www.infoanda.com

0 komentar:

follow me on twitter

MY YAHOO!

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.